Tipe-tipe Kerontokan Rambut dan Penyebabnya

Banyak orang yang mengalami keluhan rambut rontok. Penyebab rambut rontok pada setiap orang berbeda-beda tergantung dari tipe kerontokannya.

Berikut tipe-tipe kerontokan rambut beserta penyebabnya masing-masing.

# Kerontokan Telogen

Kerontokan telogen adalah kerontokan yang terjadi pada fase istirahat rambut. Rambut akan rontok setelah 2 atau 3 bulan saat berada dalam fase istirahat. Setelah itu, barulah tumbuh rambut baru.

Tanda-tanda kerontokan telogen yaitu penipisan rambut secara keseluruhan dan bukan kebotakan. Tapi, biasanya rambut akan tumbuh normal kembali seiring berjalannya waktu.

Penyebab kerontokan telogen diantaranya adalah perubahan hormonal seperti ketika dalam masa kehamilan atau pemakaian obat-obatan tertentu bisa meningkatkan jumlah rambut masuk ke fase istirahat dan disusul dengan rontok.

Beberapa penyakit tertentu juga dapat menjadi pencetus kerontokan tipe ini. Contohnya, anemia, demam, dan tipus. Selain itu, pemakaian alat-alat styling rambut juga turut mempengaruhi terjadinya kerontokan telogen.

# Kerontokan Anagen

Kerontokan anagen yaitu rontok yang terjadi ketika rambut berada dalam fase tumbuh. Kemoterapi atau perawatan yang menggunakan radiasi merupakan penyebab kerontokan tipe ini dan terjadi secara tiba-tiba.

Kerontokan rambut anagen biasanya terjadi 1 hingga 3 minggu setelah tubuh terpapar kemoterapi atau bahan kimia. Rambut akan berangsur-angsur tumbuh normal setelah perawatannya dihentikan.

# Kerontokan Genetika (Androgenic)

Kerontokan genetika merupakan kerontokan rambut yang berkaitan dengan kadar hormon dan genetik. Kadar hormon testoteron pria lebih banyak daripada wanita sehingga androgetic alopecia lebih banyak dialami pria dibandingkan wanita.

Pola kerontokan tipe ini antara pria dan wanita biasanya berbeda. Pada pria, biasanya terjadi berupa kebotakan di sisi depan kepala. Sedangkan pada wanita, kerontokan jenis ini umumnya terjadi di sisi atas dan samping kepala dan tampak seperti pohon cemara.

Kerontokan tipe ini sulit dihindari jika secara genetik memang terdapat pola kebotakan. Tetapi, hal ini bukan berarti tidak dapat diatasi. Kerontokan dapat diatasi atau paling tidak diminimalisir dengan pengobatan yang tepat melalui bantuan dokter.