Mengenal Penyakit Tuberkulosis (TB) - Ngintips-Kesehatan

Kamis, 10 April 2014

Mengenal Penyakit Tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh basil tuberkulosis. Penyakit yang satu ini cara penularannya melalui udara sewaktu penderita batuk, bersin, meludah, atau berbicara.

Kuman keluar melalui percikan dahak pasien dan bisa terhirup oleh orang yang berada di sekitarnya. Namun, TB ini tak menular melalui transfusi darah, air susu ibu, atau alat makan dan minum yang sudah dicuci.

Biasanya, TB sebagian besar mengenai paru-paru. Tetapi, bisa pula menyerang organ-organ lain di dalam tubuh seperti sawar otak, ginjal, tulang, dan lainnya.

Beberapa gejala umum yang timbul jika seseorang terjangkit TB di antaranya adalah demam, kadang-kadang menggigil, keringat pada malam hari, nafsu makan pasien menurun, berat badan menurun, dan kelelahan umum (fatigue).

Sedangkan untuk kasus TB Paru-paru, gejala yang khas adalah batuk berdahak dalam waktu lama (2 - 3 minggu), nyeri dada, batuk darah (hemoptysis), serta gejala bervariasi jika pasien HIV.

Tuberkulosis bisa menyerang siapa saja. Apalagi jika kontak dengan orang banyak yang kemungkinan batuk tidak terhindarkan. Meskipun dianjurkan sekali untuk memakai masker, tetapi tak semua orang sigap untuk menggunakannya selamanya atau ketika orang batuk.

Saat daya tahan tubuh seseorang menurun, maka bakteri TB akan menular. Bila terkena TB paru maka harus disiplin minum obat hingga enam bulan tanpa jeda sehari pun supaya sembuh. Jika tidak disiplin meminum obat, maka akan memunculkan resitensi TB yang pengobatannya memakan waktu lebih lama, mahal, dan banyak memunculkan efek samping.

Saat pasien mengalami kekebalan terhadap Obat Anti-Tuberculosis (OAT) atau TB MDR (Multi Drug Resistant), maka harus dirawat di rumah sakit selama dua minggu, tak boleh ada pendingin udara, dan umumnya berada di bangsal kelas III.

Jika dibandingkan dengan obat pada pengobatan lini pertama TB paru-paru yang hampir tanpa efek samping, maka pada pasien TB MDR banyak terjadi efek samping seperti mual, muntah-muntah, hingga sakit jiwa sehingga dibutuhkan sekali motivasi yang tinggi untuk sembuh pada kasus TB MDR.