Serviks atau leher rahim adalah bagian dari rahim paling depan dan berbatasan dengan daerah pribadi wanita. Bila diurut dari area pribadi wanita, letak dari leher rahim ini adalah di mulut area pribadi wanita - liang area pribadi wanita - leher rahim (serviks) - badan rahim - saluran indung telur.
Pada tahap pralesi (prakanker), kanker serviks mempunyai kemungkinan kesembuhan sebesar 100 persen sehingga diharapkan wanita dapat mendeteksi kanker serviks secara rutin.
Deteksi kanker rahim umumnya bisa melalui papsmear dan Inspeksi Visual Asetat (IVA). Papsmear dapat dilakukan di klinik atau laboratorium, sedangkan pemeriksaan IVA dapat dilakukan di Puskesmas.
Papsmear dilakukan di klinik atau laboratorium karena ketika diambil cairan serviks langsung diperiksa. Sedangkan IVA, disemprotkan dengan asam asetat. Bila ada pralesi kanker, maka akan ada bintik putih. Bila ada bintik putih, maka akan langsung dirujuk untuk dilakukan papsmear. Bila tidak ada bintik putih, maka dianggap aman dan tidak perlu lagi dilakukan papsmear.
Banyak wanita yang masih enggan melakukan deteksi dini kanker serviks. Ada beragam alasan yang menyebabkan hal tersebut, di antaranya adalah rasa yang tidak nyaman ketik pengambilan sampel cairan serviks dan biaya khususnya dengan papsmear. Mengatasi hal tersebut maka penelitian dilakukan terus supaya pengambilan sampel dapat lebih nyaman.
Sekarang telah ada metode baru dengan memakai teknologi pengambilan sampel cairan serviks sendiri (self sampling) yang dapat dilakukan di rumah. Namun, cairan ini harus tetap diperiksakan ke laboratorium.
Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papillomavirus). Virus ini menginfeksi area kulit dan organ alat vital. Berikut beberapa tips pencegahan kanker serviks.
- Mendeteksi dini kanker serviks secara rutin.
- Melakukan vaksinasi HPV.
- Mengenali bila ada keputihan, kontak s3ksu4l ada pendarahan, perubahan haid, dan nyeri panggul.