Profesi dan Spesialisasi Masalah Kejiwaan - Ngintips-Kesehatan

Kamis, 04 April 2013

Profesi dan Spesialisasi Masalah Kejiwaan

Profesi dan Spesialisasi Masalah Kejiwaan
Seandainya kita dilanda dengan pikiran-pikiran yang aneh atau tiba-tiba pasangan kita ingin mencuci tangannya berulang-ulang, jangan ragu untuk menemui para profesional secepatnya.

Selain itu, jika kita merasa pernikahan kita sudah kering, semakin berjaraknya komunikasi dengan pasangan, anak-anak bermasalah dengan lingkungan, kita bisa mencari pakar atau ahli di ranah kejiwaan untuk melihat masalah dan memperbaikinya.

Berikut ini adalah beberapa profesi dan spesialisasi pada ranah kejiwaan.

Psikolog

Para psikolog memberikan konseling profesional terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan emosi dan kejiwaan. Spesialisasi para psikolog di antaranya adalah psikolog pernikahan, psikolog manajemen stres. Psikolog tidak boleh meresepkan obat-obatan dalam menjalankan praktiknya.

Psikiater

Psikiater merupakan dokter yang memiliki spesialisasi penanganan penyimpangan mental, emosional dan perilaku. Psikiater bisa meresepkan obat dan membuat jadwal terapi khusus bagi pasiennya.

Pakar Psikoanalis (Psychoanalyst)

Pakar psikoanalis ini bisa seorang psikolog klinis atau psikiater yang dilatih untuk melakukan terapi psikoanalis berdasarkan teori Freud, bahwa penyimpangan perilaku dan emosi didasarkan pada trauma masa kecil yang membekas di alam bawah sadar.

Pakar psikoanalis ini cocok bagi orang yang mengalami ketidakpuasan hidup, masalah dalam hubungan keluarga atau tekanan dalam pekerjaan.

Tokoh Agama

Kita bisa menemui pada tokoh agama yang kita percayai bila kehadiran para profesional dalam kejiwaan tidak membuat kita sreg. Kehadiran para tokoh agama akan mengingatkan kita pada dasar-dasar keyakinan yang sudah membentuk kita untuk mengarungi kehidupan.

Di Indonesia banyak tokoh agama yang juga mengurusi masalah kejiwaan, seperti Prof. Dadang Hawari, bahkan ada yang membuka rumah khusus bagi orang-orang yang berpenyakit jiwa.

Ketika mencari pakar mana yang tepat untuk kebutuhan, kita harus melihat latar belakang para pakar tersebut. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah pendidikan mereka, biaya, serta filosofi hidup yang mereka anut.

Latar belakang ini merupakan hal penting karena kita akan memerlukan orang yang benar-benar bisa kita percaya untuk mengetahui masalah kejiwaan kita dan mencari jawaban dari permasalahan.

Sejak tanggal 10 Oktober 2010, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah meluncurkan layanan hotline (021) 500-454 / (500-ASA) bagi warga negara Indonesia yang merasa mengalami masalah kejiwaan.

Pada nomor tersebut, kita akan mendapatkan konselor terlatih untuk mendengarkan keluhan dan memberikan saran-saran yang akan menghindarkan kira dari hal yang fatal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar