Cara Mengatasi Stres dengan Makanan dan Minuman

Tidak enak rasanya jika kita sedang mengalami yang namanya stres. Stres dapat membuat kita penat, terbebani, serta mempunyai perasaan yang tidak karuan. Stres tidak hanya melanda orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalaminya. Namun, stres pada anak-anak tidak sesering yang dialami oleh orang dewasa.

Cara yang enak untuk mengatasi stres adalah dengan menyantap makanan dan menikmati minuman segar. Sudah sejak lama para ahli mengetahui zat-zat dalam makanan berpengaruh dalam mengurangi stres. Makanan dan minuman yang mengandung vitamin B, omega 3, asam folat, magnesium, vitamin C, dan antioksidan dapat meredakan stres.

Jenis makanan dan minuman yang banyak mengandung vitamin B di antaranya adalah alpukat, pisang, ikan tuna, susu, dan yogurt. Sedangkan asam folat terkandung dalam oatmeel, jeruk, dan asparagus. Untuk membantu kita tidur pulas, kita dapat mengonsumsi kacang almond, sayur bayam, dan tahu yang banyak mengandung magnesium. Buah-buahan seperti jeruk, kiwi, jambu biji, dan stroberi banyak mengandung vitamin C.

Minuman lain yang bisa menenangkan pikiran adalah air putih dan teh. Dengan meminum air putih sebanyak 2 liter per hari akan membuat cairan di tubuh seimbang sehingga kita tetap bugar.

Teh kental bisa mengurangi hormon kortisol yang menyebabkan stres. Sedangkan teh hijau mengandung theanin yang membuat otak bisa melakukan relaksasi.

Walaupun demikian, perlu juga diperhatikan pola makan yang sehat. Pilih makanan dengan kombinasi karbohidrat kompleks, lemak sehat, dan protein. Makanlah dengan tenang dan selalu bersyukur atas makanan sehat yang kita makan. Dengan demikian, proses makan pun dapat membantu untuk menenangkan pikiran.

Cokelat juga diyakini dapat menghilangkan stres karena di dalamnya terkandung senyawa endorphins. Senyawa ini bereaksi di dalam tubuh untuk meningkatkan kadar serotonin yaitu sebuah hormon yang membuat orang merasa nyaman dan senang. Sedangkan di dalam cokelat hitam (dark chocolate) terkandung antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.

Walaupun cokelat bermanfaat, namun konsumsinya juga harus diperhatikan. Lemak, gula, dan kalori yang ada pada cokelat dapat berdampak kurang baik bagi tubuh. Para peneliti menganjurkan mengonsumsi cokelat 2 - 3 ons dalam seminggu.