Mitos Seputar Daging Kambing - Ngintips-Kesehatan

Senin, 11 November 2013

Mitos Seputar Daging Kambing

Mitos Seputar Daging kambing
Daging kambing mempunyai beberapa mitos yang dipercayai oleh masyarakat bila dibandingkan dengan daging merah lainnya.

Mitos yang pertama, masyarakat yang diketahui tekanan darahnya rendah, akhirnya meningkatkan makan daging kambing supaya tensinya naik. Padahal, tekanan darah rendah dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti pendarahan, kelelahan atau kurang tidur, kurang minum hingga dehidrasi karena berbagai sebab.

Di samping itu, tensi yang rendah juga bisa disebabkan gangguan pada jantung seperti kelainan katup atau serangan jantung bahkan gagal jantung. Namun, pada sebagian masyarakat tapa melihat kenapa tekanan darahnya rendah langsung mengonsumsi daging kambing secara berlebihan.

Jika tensi turun karena gangguan jantung, mengonsumsi daging kambing yang berlebihan justru akan fatal dan memperburuk keadaan. Dampak langsung akibat mengonsumsi daging yang berlebihan adalah sembelit. Bila kebetulan memiliki penyakit GERD, maka GERD-nya akan bertambah parah. Efek jangka panjangnya yaitu peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah.

Mitos yang ke-dua, "torpedo" atau testis kambing akan meningkatkan gairah. Sate kambing setengah matang meningkatkan gairah. Ternyata, hal ini pun tidak sepenuhnya benar. Testis kambing memang banyak mengandung testoteron yang bisa meningkatkan gairah. Namun, sebenarnya peningkatan gairah terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan.

Daging kambing, juga daging sapi mengandung tinggi lemak hewani, biasanya mengandung lemak jenuh. Lemak jenuh ini banyak mengandung LDL lemak jahat yang dapat menumpuk pada dinding pembuluh darah.

Daging kambing juga mengandung protein hewani. Untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun, kita membutuhkan protein.

Daging kambing dan juga daging sapi mengandung zat gizi yang kita butuhkan. Namun, bila jumlahnya berlebihan akan mengganggu kesehatan kita. Untuk mengurangi efek samping dari makan daging berlebihan, imbangi dengan banyak makan buah dan sayur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar