Orang yang tak bisa mendengar dikenal dengan tuli selama ini. Padahal, penurunan pendengaran juga merupakan bagian dari ketulian.
Jumlah penderita penurunan pendengaran ini lebih banyak dari orang yang mengalami tuli total. Penderitanya juga kerap tersembunyi atau tidak terdeteksi. Penurunan pendengaran bisa disebabkan oleh kebiasaan sepele seperti mendengarkan musik lewat ear phone atau karena ketulian akibat penuaan.
Salah satu jenis ketulian yang paing sering ialah ketulian yang disebabkan oleh suara keras. Kabarnya, bila Anda terpaksa mesti berteriak karena terlalu bisingnya, maka hal ini berarti suara di sekitar Anda keras sekali dan bisa menyebabkan ketulian. Contohnya saja, suara lalu lintas di jalanan, kebisingan di pabrik, suara musik, alat seperti bor, pesawat, palu godam, dan lain sebagainya. Tetapi, jangan khawatir sebab kita dapat melindungi telinga dengan memakai ear plug atau ear muff.
Di samping itu, kita perlu juga untuk mengurangi risiko ketulian. Caranya yaitu dengan mengurangi volume suara televisi, radio, atau pemutar musik sedapat mungkin. Mer0k*k, baik secara aktif maupun pasif juga bisa mempercepat terjadinya penurunan pendengaran.
Penurunan pendengaran juga bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu seperti obat antikanker, antibiotik, dan aspirin dosis tinggi. Oleh karena itu, jangan sembarangan meminum obat, terutama obat resep. Tanyakan kepada dokter, apakah obat yang diresepkan bisa mengganggu pendengaran dan perhatikan bila ada perubahan yang terjadi pada pendengaran selama meminum obat.
Ketajaman pendengaran bisa diperiksa lewat beberapa tes di rumah sakit. Anda mungkin sudah waktunya untuk memeriksakan diri ke dokter bila telah timbul gejala seperti susah mendengar dalam percakapan sehari-hari, sering terdengar suara berdenging di telinga, atau muncul keluhan dari orang-orang sekitar.
Pemeriksaan pendengaran disarankan pula bila mempunyai kerabat yang pendengarannya terganggu dan terpapar dengan suara bising sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar