Orang yang tadinya kurus lalu menjadi gemuk (obesitas) biasanya akan mengalami perubahan bentuk badan. Tidak hanya berat badan yang bertambah, tetapi juga bisa mengakibatkan perubahan bentuk kaki. Tulang dan sendi yang menopang postur tubuh akan terkena dampak obesitas.
Tulang dan kaki yang terlalu berat menopang tubuh gemuk, lama-kelamaan akan mengubah bentuk kaki. Bentuk kaki dapat berubah menjadi melebar, seperti huruf O atau X (menyilang).
Di samping itu, secara umum terjadi perubahan tulang dan persendian akibat obesitas. Perubahan ini dapat menyebabkan nyeri punggung bawah, perkapuran rawan sendi, kaki teper (rata), gangguan pola jalan, dan nyeri pada bagian otot.
Untuk mengurangi atau mengatasi masalah-masalah tersebut, dibutuhkan peranan rehabilitasi medik pada pasien obesitas. Cara yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan kebugaran, dan menurunkan berat badan. Berat badan harus diusahakan menjadi normal supaya sehat dan aman.
Sebelum memberikan porsi latihan, biasanya dokter akan memberi penilaian. Di antaranya aktif atau tidak berolahraga, jenis makanan, rutin olahraga atau tidak. Apakah obesitas yang terjadi ada faktor keturunan atau tidak, atau hanya berlangsung sejak anak-anak dan saat dewasa saja. Di samping itu, apakah pasien pernah dilakukan pengobatan atau belum dan apakah ada dampaknya atau hambatan dalam pengobatan tersebut.
Pemeriksaan fisik akan dilakukan dengan cara mengukur detak jantung, mengukur tungkai bawah, lutut, dan yang lainnya. Bila terjadi penurunan berat badan, makan lama-kelamaan bentuk kaki akan normal kembali. Di samping itu, tubuh akan langsing dan sehat kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar