Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks - Ngintips-Kesehatan

Kamis, 24 Oktober 2013

Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks

Kanker payudara dan kanker serviks masih menjadi kanker yang 'membunuh' perempuan di dunia, termasuk di Indonesia. Padahal, kedua jenis kanker ini dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini yang murah dan mudah secara rutin.

Salah satu program prioritas Pemerintah adalah pengendalian kanker payudara dan kanker serviks. Untuk mengendalikan kanker payudara dan kanker serviks, Pemerintah menargetkan minimal 80 persen perempuan umur 30 - 50 tahun melakukan deteksi dini setiap lima tahun.

Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks bisa dilakukan dengan teknologi tepat guna yang murah dan sederhana. Deteksi dini pada kanker payudara dengan melakukan Sadari. Caranya, dengan meraba dan merasakan sendiri adakah benjolan di payudara, terutama setelah menstruasi. Sedangkan kanker serviks dengan papsmear atau metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).

Namun, perempuan yang telah melakukan deteksi dini masih sedikit. Oleh karena itu, cakupan deteksi dini masih perlu ditingkatkan.

Program nasional deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim telah dicanangkan oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono pada tanggal 21 April 2008 lalu yang bertepatan dengan peringatan Hari Kanker Sedunia 2008.

Pengetahuan masyarakat, khususnya kaum perempuan pada bahaya kanker payudara dan kanker serviks perlu ditingkatkan. Upaya promotif dan preventif dengan melakukan deteksi dini perlu terus dilakukan. Jika sudah terkena, biaya dan kesakitan akibat kedua kanker ini sangat besar

1 komentar:

  1. Perlu sekali ya melakukan deteksi dini kanker, makasih panduannya.

    BalasHapus