Obat-obat Penyakit GERD - Ngintips-Kesehatan

Rabu, 06 Maret 2013

Obat-obat Penyakit GERD

Pada kesempatan sebelumnya telah disinggung mengenai hal yang dapat memicu atau penyebab penyakit GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease. Sedangkan pada kali ini, kita akan mengenali dan memahami obat-obat penyakit GERD.

Obat-obat penyakit GERD ini terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok obat yang pertama adalah obat yang menetralkan asam lambung atau antacid. Produksi asam lambung terus diproduksi sehingga obat ini tidak mengobati sakitnya.

Kelompok obat yang ke-dua yaitu obat-obatan yang bekerja menekan produksi asam lambung. Obat ini berfungsi untuk membuat produksi asam lambung berkurang. Perih atau luka karena asam lambung berlebihan atau penipisan asam lambung dapat berkurang dengan obat ini.

Sedangkan kelompok obat yang terakhir atau yang ke-tiga adalah kelompok obat yang mempercepat pengosongan lambung.

Seperti diketahui pada posting sebelumnya, kalau faktor penyebab penyakit GERD bisa beragam macamnya. Salah satunya adalah karena stres sehingga tidak terdapat luka pada saat dievaluasi.

Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahap awal tetap diperlukan obat karena asam lambung butuh dikontrol. Bila faktor-faktor yang membuat stres atau faktor-faktor fungsionalnya dapat dikendalikan, maka kebutuhan obatnya menjadi berkurang.

Seorang penderita GERD harus mengurangi konsumsi obat sakit kepala dan rematik atau jamu. Tidak boleh minum obat dicampur dengan jamu. Bila memang ingin minum jamu, cukup sekali dan jangan sampai berulang-ulang.

Penyakit GERD juga dapat diobati secara alami, namun memerlukan pengendalian diri. Tetapi, dari segi medis tetap harus menggunakan obat untuk menekan asam lambungnya. Terlebih lagi jika kondisi lambung sakit dan perih, maka akan susah sembuh bila tak memakai obat.

Sakit akan bertambah parah bila saat nyeri datang, stres juga melanda. Oleh karena itu, harus diputus mata rantainya. Cari tahu apa yang menyebabkan nyeri atau sakit tersebut.

Ketika muntah, kita harus mencari tahu pencetus muntah tersebut, kemudian menghindarinya. Jika sudah telanjur muntah, cairan yang dikeluarkan harus diganti sambil diberikan obat antimuntah.