Protein, omega 3, dan kolesterol terdapat pada susu, keju, mentega, yogurt, kacang-kacangan terutama kedelai, daging merah, biji-bijian seperti biji labu, dan ikan salmon.
Mikronutrisi seperti Na, K, Cl, dan Ca banyak terdapat pada produk dairy (keju, mentega, yogurt), alpukat, pisang, kentang, ikan sarden yang segar bukan kalengan, dan daging merah.
Zat besi dan B Complex terdapat pada daging merah, kuning telur, kacang-kacangan, seafood, dan jamur.
Komposisi makanan terdiri dari 50% karbohidrat, 30% lemak, dan 20% protein. Secara umum, baik anak-anak maupun orang dewasa sama komposisinya. Yang berubah seiring usia biasanya adalah vitamin.
Pilihlah makanan dengan warna-warna bervariasi untuk mengetahui komposisinya sudah mencukupi. Contohnya, pada buah dan sayuran pilih tujuh warna. Jika sulit mendapatkan tujuh warna buah dan sayuran, minimal 3 - 5 warna dapat diasup nutrinya oleh sang buah hati. Jika pemenuhan nutrisi sudah dilakukan, maka syarat tumbuh kembang anak terpenuhi.
Asupan yang kurang akan memengaruhi perkembangan otak. Pada perkembangan otak akan membuat jaringan sinaps dan mielinasi berkurang, otak mengecil dan ukurannya pun tak maksimal. Hal-hal tersebut sangat memengaruhi kecerdasan anak.
Secara khusus, anak yang kurang gizi akan terlihat pendek (stunting), sering sakit, nafsu makan kurang, ngantuk, bibir kering, dan perut membesar. Perkembangan otak terganggu yang menyebabkan otak mengecil permanen.
Bila otak sudah mengecil, maka tak ada lagi yang dapat dilakukan. Oleh karena itu, para ahli selalu berusaha supaya otak jangan rusak permanen. Pemenuhan gizi yang baik dan stimulasi akan membuat otak anak tumbuh kembang dengan baik dan kecerdasannya juga meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar